Selamat datang di blok pertanian semoga bermanfaat buat petani...

Salam Pertanian
Petani Sejahtera Bangsa Berjaya

Senin, 03 Januari 2011

Penyakit Pada Tanaman Cabai Merah

Berdasarkan musim, penyakit yang menyerang tanaman cabai terbagi menjadi 2 kelompok: kelompok penyakit yang meneyerang pada musim hujan, dan penyakit yang menyerang pada musim kemarau. Penyakit yang menyerang pada musim penghujan diantaranya adalah : layu fusarium, busuk buah, dll. Sedangkan jenis penyakit yang menyerang tanaman cabai saat musim kemarau diantaranya adalah: antraknosa. Selain itu terdapat penyakit bercak daun yang menyerang tanaman cabai tanpa dipengaruhi musim.
Pada tanaman cabai, penyakit yang meyerang adalah penyakit layu fusarium, busuk buah, dan bercak daun. Hal ini dikarenakan tanaman cabai ditanam pada saat musim penghujan dengan kelembaban dan curah hujan yang tinggi sehuingga mendukung pertumbuhan dan perkembangan penyakit tersebut.
1. Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxyporum)
Penyakit layu fusarium menimbulkan gejala awal berupa infeksi di pangkal leher batang tanaman yang berdekatan dengan tanah. Bagian tersebut membusuk, berwarna coklat, dan terus menjalar ke perakaran.
Gejala serangan ditandai dengan layu tanaman dari kanopi bawah menjalar ke tajuk atas. Ranting muda berubah warna menjadi coklat dan mati. Seluruh tanaman mati dan layudalam waktu 14- 90 hari. Cendawan fusarium berkembang baik pada suhu 24-27 0C, namun cendawan ini mampu bertahan hingga suhu 37 0C.
Pencegahan serangan dapat dilaksanakan dengan menanam cabai dilahan bebas patogen, rotasi tanah perlu diketahui. Sebaiknya menggunakan sawah bekas padi atau palawijo. Secara kimiawi dilakukan penyemprotan fungisida yang berbahan aktif benomil sistemik,seperti benlete. Stuktur tanah harus diperbaiki melalui pengolahan tanah, pupuk organik, dan pembuatan saluran untuk menghindari genangaan.
2. Bercak Daun
Disebabkan oleh Cescospora capsici menyerang tangkai daun, daun, bunga dan batang. Serangan di tangkai buah membuat pertumbuhan dan perkembangan buah terhambat. Daun dan bunga rontok, tahap lebih lanjut calon buah berguguran.
Gejala serangan adanya bercak bulat dengan garis sirkuler. Bagian tengah berwarna abu-abu tua dan coklat tua.
Pengendalian dapat dilakukan dengan melihat sejarah penggunaan lapangan, sanitasi dilakukandengan cermat, membakar sisa tanaman dan gulma. Penanamn cabai sebaiknya dilakukan pada akhir musim hujan dan awal musim kemarau. Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida derosol 60 wp dan vitigran blue secara bergantian.
3. Busuk Buah ( Phytopthora Sp)
Disebabkan oleh Phytopthora capsici. Gejala pada tanaman tua infeksi di leher batang. Batang berwarna hijau, mengering dan berwarna coklat. Daun terjadi bercak sirkuler berwarna putih atau tidak beraturan. Bercak ini berkembang luas dan mengering seperti kertas, akibatnya seluruh daun memutih dan pada saat itu spora tumbuh subur.
Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakn bibit dan lahan yang bebas patogen. Hindari lahan bekas tanaman cabai atau tanamn sefamili. Cabut dan pisahkan tanaman yang telah terserang lalu dibakar. Fungisida sistemik dan kontaksecara bergantian bisa diaplikasikan untuk mencegah resistensi patogen terhadap fungisida.
Dari tabel intensitas dan perkembangan penyakit dapat dilihat bahwa untuk penyakit layu Fusarium dari minggu 1-5 semakin naik, sedangkan untuk penyakit busuk buah dan bercak daun semakin menurun. Naik turunya intensitas dan perkembangan penyakit ini dipengaruhi oleh adanya perubahan musim. Pada saat musim panas intinsitas dan perkembangan penyakit akan menurun, sebaliknya saat musim hujan intensitas perkembangan penyakit akan naik. Naiknya intensitas ini karena pada saat curah hujan tinggi keadaan menjadi lembab dan itu sangat mendukung untuk pertumbuhan penyakit tersebut.
Adanya tanaman lain yang dibudidayakan disekitar lahan tanaman cabai tidak perpengaruh nyata terhadap penyebaran penyakit pada tanaman cabai karena penyakit yang menyerang berbeda. Selain karena ketiga penyakit yang menyerang banyak tanaman cabai yang mengalami layu dan menguning / lanas yang menurut petani itu dakarenakan perubahan suhu yang sangat cepat,yang biasanya suhu sangat panas tiba tiba terguyur hujan. selain lanas bila hujan terlalu tinggi juga akan mengakibatkan buah menjadi pecah karena terlalu banyak kandungan air.
Banyaknya tanaman cabai yang terserang oleh penyakin memberi dampak buruk bagi para petani cabai. Karena dengan adanya penyakit yang menyerang pertumbuhan tanamn menjadi terhambat, banyak buah yang busuk dan rontok,daun –daun menguning bila diabiarkan akhirnya tanamn bisa layu dan mati. Dengan begitu maka terjadi kemerosotan hasil panen yan dialami oleh petani. Petani yang seharusnya bisa memanen cabai bisa ? kali karena banyak yang rontok dan mati sehingga petani hanya bisa memanen ? kali panen.
Biaya yang semakin banyak juga bisa menjadi dampak atau efek dari serangan penyakit tanamn cabai. Mana mungkin petani akan mendiamkan saja tanamnya habis tarseranga penyakit, pastinya petani juga akan berusaha untuk menanggulangi penyakit tersebut dan itupun pasti akan akan mengeluarkan biaya yang banyak untuk membeli fungisida. Sedangkan kadang biaya pengeluaran untuk menanamdan merawat tanamn cabai tidak seimbang dengan biaya pendapatan darihasil panen sehingga petani mengalami kerugian.
Melihat kerugian yang telah dirasakan petani cabai karena serangan beberapa penyakit . Petani setempat telah mengupayakan bagaimana cara menanggulanginya yaitu dengan menyemprotkan fungisida dan juga mencabut tanaman yang telah terinfeksi pada tanaman yang terserang layu fusarium, untuk tanaman yang terserang bercak daun para petani menanggulanginya dengan pestisida dan dicabut, untuk busuk buah ditanggulangi dengan disemprot pestisida juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang membuat petani untuk menggunkan pestisida untuk mengendalikan hama.