Selamat datang di blok pertanian semoga bermanfaat buat petani...

Salam Pertanian
Petani Sejahtera Bangsa Berjaya

Senin, 03 Januari 2011

Budidaya Tanaman Cabai Merah

a. Sejarah Pertanaman/Lahan
Lahan yang digunakan untuk budidaya tanaman cabai merah di lahan Kodokan, daerah Papahan merupakan lahan yang dua musim tanam sebelumnya ditanami tanaman padi.
b. Persiapan lahan
Luas lahan 2500 m2
Kondisi tanah : tanah liat berlempung, sehingga dilakukan pengapuran dengan menggunakan dolomit.
Penanaman : pada bulan ke-8 (Agustus)
Jarak tanam :
– antar tanaman : 70 x 70 cm
– lebar bedengan : 120 cm
– jarak bedengan : 75 – 80 cm
– tinggi bedengan : menyesuaikan
Sistem penanaman : monokultur
c. Penyiapan Benih dan Pembibitan
Bersamaan dengan terbentuknya bedengan kasar, dilakukan penyiapan benih dan pembibitan di pesemaian. Benih diperoleh di toko daerah Palur, benih cabai disemaikan terlebih dahulu dalam polybag kecil. Populasi bibit yang diambil dari pesemaian 6000 tanaman. Benih disemaikan pada akhir bulan ke-7, dan siap ditanam pada awal bulan ke-8.

d. Pemasangan Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP) dan Pemupukan
Sebelum MPHP dipasang untuk menutupi permukaan bedengan, terlebih dahulu dilakukan pemupukan pupuk buatan dan pupuk kandang secara total sekaligus. Jenis pupuk awal yang digunakanm oleh petani cabai merah adalah: ZA, KCl, TSP, Phoska dan Pupuk kandang. Campuran pupuk bauatan dan pupuk kandang ini disebar merata sambil diaduk dan dibalikkan dengan tanah bedengan. Kemudian bedengan dirapikan, dan setelah itu disiram air secukupnya agar pupuk dapat larut ke lapisan tanah.
Pemasangan MPHP memperhatikan cuaca, yakni pada saat terik matahari antara pukul 14.00 – 16.00 agar plastic tersebut memanjang dan menutup tanah serapat mungkin. Bedengan yang telah tertutup MPHP dibiarkan dulu selama kurang lebih 5 hari agar pupuk larut dalam tanah dan tidak membahayakan (toksis) bibit cabai yang ditanam.
e. Penanaman Bibit Cabai
Waktu tanam cabai merah adalah pagi hari, dan bibit cabai telah berumur 17 – 23 hari atau berdaun 2 – 4 helai. Sehari sebelum tanam, bedengan yang telah ditutup MPHP harus dibuatkan lubang tanam dahulu. Jarak tanam yang digunakan adalah 70 x 70 cm.
Cara penanaman cabai merah adalah sebagai berikut: mula-mula sebagian tanah pada lubang tanam diangkat kira-kira seukuran media polybag; kemudian bibit dimasukkan sambil diurug tanah hingga dekat pangkal batangnya cukup padat. Selesai tanam, segera disiram sampai tanahnya cukup basah.
f. Pemeliharaan Tanaman
Kegiatan pokok dalam budidaya tanaman cabai merah adalah pemasangan ajir, penyiraman (pengairan), perempelan tunas atau bunga pertama, pemupukan tanmbahan (susulan), perempelan daun bawah di bawah cabang, pengendalian hama dan penyakit.
 Pemasangan ajir dilakukan sedini mungkin pada saat tanaman belum berumur 1 bulan setelah pindah tanam. Hal ini untuk mencegah terjadinya kerusakan akar tanaman cabai sewaktu memasang ajir. Ajir berfungsi untuk menopang pertumbuhan tanaman agar kuat dan kokoh.
 Pada fase awal pertumbuhan penyiraman dilakukan secara rutin setiap hari, terutama saat musim kemarau. Setelah tanaman tumbuh kuat dan perakarannya dalam, pengairan berikutnya dilakukan dengan cara pengairan secara langsung diantara bedengan.
 Perempelan
Cabai merah umumnya bertunas banyak yang tumbuh dari ketiak-ketiak daun. Tunas ini tidak produktif dan akan mengganggu pertumbuhan secara optimal. Oleh karena itu, perlu perempelan (pembuangan) tunas samping. Perempelan ini dilakukan pada tanaman cabai merah berumur 7-20 hari. Semua tunas samping dibuang agar tanaman tumbuh kuat dan kokoh. Saat terbentuk cabang, maka perempelan tunas dihentikan. Saat tanaman mengeluarkan bunga pertama pada percabangan pertama, maka bunga ini juga dirempel. Tujuannya adalah untuk merangsang pertumbuhan tunas-tunas dan percabangan di atasnya yang lebih banyak dan produktif menghasilkan buah yang lebat.
 Pemupukan lanjutan : Pupuk cair (N,P,K) + pupuk hijau+ KNO3
Sekalipun pemupukan telah dilakukan pada saat pemasangan MPHP, namun untuk menyuburkan tanah dapat diberi pupuk tambahan (susulan).
KNO3: awal  merah
Jika sudah tumbuh buah  putih
 Pengendalian hama, penyakit dan gulma
Salah satu factor penghambat peningkatan produksi cabai merah adalah adanya serangan hama dan penyakit yang fatal serta adanay gulma. Pengendalian gulma yang telah dilakukan oleh petani cabai merah adalah secara kimia menggunakan herbisida kontak dan sistemik. Herbisida kontak yang digunakan adalah Gramaxone dan herbisida sistemik adalah Roundup.
g. Panen
Umur tanaman 85 – 95 hari sudah dilakukan pemanenan buah cabai merah yang pertama..Saat pelaksanaan pengamatan pada tanaman cabai merah, merupakan panen yang ke-2. Pada saat panen, pemanenan dilakukan tiga kali sehari. Interval pemanenan 3 hari sekali, pemanenan dilakukan ketika siang hari atau embun sudah hilang. Cabai yang siap dipanen adalah cabai yang telah berwarna merah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang membuat petani untuk menggunkan pestisida untuk mengendalikan hama.