Selamat datang di blok pertanian semoga bermanfaat buat petani...

Salam Pertanian
Petani Sejahtera Bangsa Berjaya

Senin, 19 Maret 2012

Budidaya Kacang Tunggak

Pendahuluan

Kacang adalah istilah non-botani yang biasa dipakai untuk menyebut biji sejumlah tumbuhan polong-polongan (namun tidak semua). Dalam percakapan sehari-hari, kacang dipakai juga untuk menyebut buah (polong) atau bahkan tumbuhan yang menghasilkannya. Pengertian "kacang" tidak sama dengan nut dalam bahasa Inggris, namun lebih dekat dengan pengertian pulse ditambah dengan kedelai, kacang tanah dan sejumlah sayuran legum (kacang panjang) (Wikipedia, 2007).

BUDIDAYA KACANG TUNGGAK


Teknik budidaya tanaman kacang tunggak meliputi beberapa kegiatan pokok seperti berikut :
A. Penyiapan Benih
Tanaman kacang tunggak diperbanyak secara generatif dengan biji (benih). Benih kacang tunggak yang baik dan bermutu harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Berasal dari varietas unggul
2. Tampilan biji bernas (tidak keriput) dan tidak berlubang karena gigitan hama gudang
3. Daya kecambahnya tinggi, diatas 90%
4. Tidak mengandung wabah infeksi hama dan penyakit.
Kebutuhan benih kacang tunggak per satuan luas lahan sangat ditentukan oleh jarak tanam, sistem tanam, dan jumlah benih per lubang tanam. Pedoman umum kebutuhan benih kacang tunggak berkisar antara 20kg-30kg/ha. Daya kecambah benih kacang tunggak cepat menurun, sehingga sebelum benih ditanam sebaiknya daya kecambahnya diuji terlebih dahulu (Danuwarsa, 2006).

B. Penyiapan Lahan
Penyiapan lahan bagi kacang tunggak dapat dilakukan tanpa pengolahan tanah. Penyiapan lahan tanpa pengolahan tanah ini biasanya dipraktekkan pada lahan sawah tadah hujan bekas tanaman padi. Hasil penelitian Balittan malang menunjukkan bahwa penanaman kacang tunggak dengan tanpa pengolahan tanah dapat memberikan hasil yang cukup tinggi apabila diikuti dengan perbaikan teknologi budidaya, misalnya pembuatan drainase, pemberian mulsa jerami 5 ton/ha, penanaman dengan cara tugal, penyiangan dua kali, pengairan dua kali, dan pemupka berimbang (Cattelen, 1999).
C. Penanaman
Penanaman benih kacang tunggak dapat dilakukan dengan cara disebar atau ditugal. Hasil penelitian IITa menunjukan bahwa penanaman dengan cara ditugal memberikan hasil panen kacang tunggak yang lebih tinggi daripada penanaman cara disebar.Tata cara penanaman benih kacang tunggak sistem tugal adalah, mula-mula dibuat lubang tanam dengan alat bantu tugal pada jarak 40 cm x 20 cm. Kemudian, tiap lubang tanam diisi dengan 1-2 butir benih sambil ditutup dengan tanah tipis. Hasil penelitian Balittan Malang menunjukkan pula bahwa untuk meningkatkan populasi tanaman per satuan satuan luas lahan, jarak tanam dapat divariasi, misalnya 25 cm x 15 cm, diisi 1-2 butir benih/lubang, atau 25 cm x 10 cm, diisi 1 butir benih/ lubang Bersamaan dengan penanaman benih, dilakukan pemupukan dasar. Dosis dan jenis pupuk dasar yang digunakan adalah 100 kg TSP (SP-36) + 50 kg KCl per ha (IITA,1983).

D. Pemeliharaan Tanaman
Kegiatan pemeliharaan tanaman meliputi pengairan,, penyiangan, pemupukan susulan, dan pengendalian organisme pengganggu tanaman.
a. Pengairan
Meski tanaman kacang tunggak tahan terhadap kondisi kering, tetapi pada stadium pertumbuhan awal dan fase pertumbuhan vegetatif, tetap membutuhkan air tanah yang cukup. Apabila tidak turun hujan, sebaiknya dilakukan pengairan minimal 2 kali selama pertanaman.
b. Pemupukan Susulan
Respon tanaman kacang tunggak terhadap pupuk Nitrogen (N) sangat tinggi. Pemberian pupuk N yang berlebihan terutama pada tanah yang subur dapat menyebabkan bakteri Rhizobium yang pada mulanya bersifat simbiosis mutualistik, berubah menjadi simbiosis parasitis sehingga menyebabkan produksi kacang tunggak menurun (Marschner, H.1995).
Untuk meningkatkan kesuburan tanaman kacang tunggak diperlukan pupuk tambahan. Dosis dan jenis pupuk dasar yang diberikan adalah Urea 50kg/hektar. Pupuk urea diberikan dua kali, yaitu 2 minggu dan 4 minggu setelah tanam.
c. Penyiangan
Rumput-rumput liar (gulma) yang tumbuh di areal (lahan) kacang tunggak akan menjadi pesaing dalam mendapatkan unsur hara, air, dan sinar matahari. Rumput liar harus disiangi dengan cara mencabutnya dengan tangan atau dengan kored, Selama pertanaman dilakukan dua kali penyiangan, yaitu saat tanaman berumur 2 minggu dan 4 minggu setelah tanam.
d. Perlindungan Tanaman
Perlindungan (proteksi) tanaman diarahkan pada pengendalian hama dan penyakit.
(UGM,2008).
E. Panen
Dengan mengambil polong yang sudah siap panen kering bagian kulit luar. Kemudian di keringkan biji kacang tunggaknya. Sampai kadar air 12 % (IITA,1983).
DAFTAR PUSTAKA

Cattelen.A.J,P,G.1999. Screening rhizobacteria to for promoting early Growth Soybeen. Soil.Sci. AM J:63 ; 1670-1680.
Danuwarsa. 2006. Analisis Proksimat dan Asam Lemak pada Beberapa Komoditas Kacang-kacangan. Buletin Teknik Pertanian Vol. 11 No. 1.
IITA. 1983. Soil nutrient management for sustained food crop production in upland farming system. In: The Soil of International Institute of Tropical Agriculture. Jua A.S.R., F.R. Moorman, R. Lal (eds). Ibadan Technical Buletin
Marschner, H. 1995. Mineral Nutrition in Higher Plant. Academic Press. New York. 885 hal.
UGM, 2008. Budidaya Pertanian Kacang Tunggak.www.FapertaUGM.com. Diakses 2 Oktober 2011.
Wikipedia, 2007. Pengertian Kacang Tunggak. http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang. Dikakses

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang membuat petani untuk menggunkan pestisida untuk mengendalikan hama.